Monday, February 23, 2015

Postgraduate Life (1) : Langkah "mendadak" Sederhana untuk Hal Baru Yang Menyenangkan

"A journey of a thousand miles begins with a single step"

Kira-kira quote itulah yang bisa mewakili cerita saya kali ini.
Kehidupan perkuliahan pasca sarjana saya dimulai dengan langkah sederhana, bahkan mungkin terbilang spontan.

Mungkin sudah ada yang mengetahui dengan cerita dimana saya sedang menjalankan kuliah S2 saya selama 1,5 tahun belakangan ini di STIKOM The London School of Public Relation Jakarta. Kesempatan ini saya dapatkan atas beasiswa dari El John Pageants, yang menaungi saya pada saat saya menjabat sebagai Putri Bahari Indonesia 2012. Singkat cerita, pada awalnya bukan saya yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut. Namun, karena ingin mendapatkan orang yang tepat, kesempatan itu dibuka lebar untuk putri siapa saja yang sedang menjabat kala itu. Salah satu pihak manajemen menghampiri saya "Dithi, kira-kira kamu bersedia untuk mendapatkan beasiswa di London School?". Saya sempat terdiam, namun hanya diberikan waktu sekitar 5-10 menit untuk memutuskan. Tanpa memperpanjang waktu lagi, saya langsung mengambil tawaran tersebut. Proses yang begitu cepat dari persiapan pendaftaran sampai dengan mulainya perkuliahan. Kurang lebih 2 minggu saja saya sudah harus berada lagi di kelas perkuliahan setiap Sabtu dari pukul 10.00-18.30, dengan full bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Keinginan untuk melanjutkan kuliah sudah saya rencanakan sejak 3 tahun lalu. Awalnya, saya berkeinginan untuk melanjutkan studi di luar negeri dan mencari beasiswa. Saya tidak terpikir untuk mengambil jurusan psikologi kembali seperti S1 saya. Mungkin manajeman SDM atau komunikasi bisa menjadi pilihan untuk saya pelajari selanjutnya. Jujur, menjalani S2 di tahun 2013 bukan merupakan prioritas saya, tapi kesempatan itu datang. Dalam waktu singkat saya harus memutuskan, ambil atau tidak....
Jurusan Marketing Communication cukup menarik perhatian saya karena itu merupakan salah satu keinginan saya belajar tentang komunikasi. Namun, tidak berarti jalan saya mulus di awal perkuliahan. "Pindah sistem" dari perguruan tinggi negeri ke swasta dengan lintas jurusan membuat saya harus lebih ngebut untuk bisa menyesuaikan diri. Walaupun sama-sama isu sosial dan ada sedikit banyak peran ilmu psikologi yang sama pelajari sebelumnya di perkuliahan S2 ini, tapi medan perang yang saya hadapi ini berbeda. Kalau tidak ada teman seperjuang keputrian saya, Febrizky, yang juga ikut kuliah, mungkin saya akan "pincang" support system.

Kalau melihat kembali ke belakang, saya pernah ngedumel "Pokoknya gw gak mau kuliah sambil kerja.."
But hei, yang terjadi justru apa yang saya tidak mau. Hahaha.. (Memang ya, ucapan itu bisa jadi doa yang berbalik). Mengatur waktu belajar dengan pekerjaan menjadi tantangan selanjutnya bagi saya di dunia perkuliahan yang sekarang. Ya tidak mudah, tapi harus dijalankan pastinya.

Mengapa akhirnya saya memutuskan untuk mengambil beasiswa ini padahal bukan prioritas saya? Karena kalau bukan sekarang saya belajarnya, ya kapan lagi? Pada akhirnya seiring berjalannya waktu, kuliah S2 ini menjadi kebutuhan saya. Saya juga butuh ilmu baru mengenai komunikasi, karena saat ini saya bekerja di industri komunikasi. Saya perlu tahu tentang strategi komunikasi yang umum itu seperti apa, bagaimana menciptakan dan mempertahankan brand, bagaimana berinteraksi di social media, dsb. Saya buta akan ilmu itu, dan untungnya materi-materi yang diberikan di kampus ini cukup menarik.

Pesan saya bagi teman-teman yang ingin melanjutkan kuliah sebenarnya cukup sederhana. Lanjutkanlah kuliah, kalau memang kalian sudah merasa siap lahir batin, jiwa raga, materi rohani, dan menganggap S2 itu merupakan suatu kebutuhan. Bukan karena kemakan gengsi teman-teman yang sudah S2, atau bukan karena HANYA kepingin, apalagi karena paksaan. Mungkin klise dan akan ada yang bilang "terkadang kita gak tau kapan kita siap.". Tapi, ada yang namanya kata hati kan yang bisa bicara? Kata hati saya saat pertama kali ditawari ini adalah "Ambil sekarang atau tidak sama sekali!" :)