Thursday, April 9, 2015

#savesharks : Ketika Purwakarta dan Subang didatangi oleh Itong Hiu

Yup, Purwakarta dan Subang merupakan kota pertama di tahun 2015 oleh Itong Hiu. Siapa atau apa itu Itong Hiu?

Buat yang penasaran atau belum, Itong Hiu merupakan icon dari kampanye penyelamatan hiu yang saya ikuti bernama #savesharks, yang kemudian terbentuklah komunitas Savesharks Indonesia. Kampanye #savesharks ini mempunyai beberapa agenda, salah satunya Itong Goes To School. Kegiatan ini berupa kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan isu hiu ke lingkup pendidikan.

(Info lebih lengkap mengenai Savesharks Indonesia, silahkan melipir ke www.savesharksindonesia.org )


Subang dan Purwakarta merupakan kota baru yang pertama kali saya kunjungi di tahun ini. Tak banyak yang bisa saya ceritakan mengenai 2 kota itu karena waktu saya di sana juga terbatas. Mengapa 2 kota ini dikunjungi untuk IGTS? Sebenarnya ini adalah rangkaian perjalanan kampanye ke 5 kota di 5 kabupaten dan saya berkesempatan mengunjungi 2 kota ini.


Yang bisa saya bilang tentang kota ini adalah panas dan banyak jalanan rusak. Hahaha.. Mirip memang dengan Jakarta. Tapi, jangan samakan tingkat pendidikan di kota-kota sama dengan Jakarta. Sebelum mengadakan kegiatan IGTS ini, beberapa siswa/i SMP dan SMA di 5 kabupaten ini mengikuti lomba karya tulisa yang bertemakan mengenai konservasi. Dari hasil karya tulis yang masuk, sangat disayangkan bahwa konten yang dihasilkan masih di bawah standard yang diharapkan dari para siswa sekolah menengah ini. Isu ini masih sangat baru untuk mereka, bahkan ada beberapa yang belum mengenalnya.


Pengalaman berkunjung ke kota-kota kabupaten ini memberikan insight yang cukup menarik bagi saya. Sebagai seseorang yang ingin sekali berkontribusi terhadap penyelamatan lingkungan, isu konservasi ini saya lihat tidak merata menyebar di luar kota-kota besar. Bahkan untuk masuk ranah pendidikan saat ini pun rasanya masih sangat kurang. Jangan mengerti isu konservasi, mungkin saja mereka kurang paham mengapa alam atau lingkungan hidup itu perlu dijaga atau diselamatkan.


Isu atau kampanye lingkungan dengan berbagai topik memang baiknya diangkat dan disebarluaskan dengan bahasa sederhana tapi menarik dan menyentuh sisi emosional manusia. Mengapa? Karena kalau manusia itu sendiri tidak merasa ada keterkaitan dengan isu lingkungan tersebut, makanya dukungan aksi atau bahkan perubahan perilaku untuk menyelamatkan lingkungan akan terhambat. Well, memang itulah tantangan menjadi ‘aktivis’ lingkungan, bagaimana bisa menyuarakan suatu aksi dan mempengaruhi orang lain terlibat di dalamnya.





No comments:

Post a Comment